Ayah, kalau mendengar kata ayah,
apa sih yang muncul dalam fikiran kita. Seseorang yang mencari nafkah dalam
keluarga? Seorang yang tegas dan bertanggung jawab? Atau bahkan seorang yang
menakutkan? Semua bisa kita ekspresikan menurut hati.
Bagiku ayah adalah seorang yang
sangat luar biasa, namun sering sekali kita melupakan nama ayah dalam
keseharian kita. Yang paling kita pandang adalah seorang ibu, ibu yang luar
biasa, dan kita sering sekali menitihkan air mata karena mengingat jasa seorang
ibu, karna ibu adalah orang yang sangat mengerti kita,berhati lembut dan
penyayang beliau indah dan akan selalu indah di hati kita, namun bagaimana yang
kita ingat dari seorang ayah? Kadang kita mengatakan “ayahku keras, ayahku
jahat,ayahku pelit, ayahku tidak bisa mengerti aku, ayah tak sebaik ibu, dan
lainya” kalau orang lain mengatakan pernahkah
kalian sebel sama ibu,pernahkah kita merasa jengkel,nggrundel ataupun marah
sama ibu? Tapi aku bertanya, sesering apakah kita sebel,nggrundel,marah dengan ayahmu? Pasti sering,dan kita hanya
menyimpannya dalam hati. Mungkin kita melihat ayah sebagai sosok yang
menyeramkan kalau marah, ayah menakutkan dan lainnya. Bahkan memang seorang
ayah terlihat cuek dan memperlihatkan sisi tegasnya kepada kita.
Namun taukah
kita sebenarnya hati ayah bagaikan emas, dan tak kalah dengan ibu. Sebenarnya hati
ayah sangatlah lunak, ayah akan rela melakukan apapun untuk kita, ayah akan
berusaha memenuhi semua kebutuhan kita, beliau tak akan menyerah mencari nafkah
untuk keluarga, untuk memenuhi semua kebutuhan kita, beliau selalu berfikir,
bagaimana cara membuat kita bahagia, membuat kita tercukupi, namun mungkin tak
sesederhana itu. Masih banyak yang harus difikirkan dan masih banyak keperluan
yang lebih mendesak. Tapi kadang kita tidak bisa terima, kita tidak pernah
melihat perjuangan ayah, yang kita tau, kita minta sesuatu dan ayah harus
turuti itu untuk kita, padahal dibalik itu ayah jungkir balik untuk kita, ayah
,,, orang yang sedikit kita abaikan, dia sangatlah penyayang. Saat kita
bermanja manjaan dengan ibu, saat kita curhat dengan ibu dalam hati seorang
ayah dia merasa iri, dia juga ingin kita perhatikan sama seperti ibu. Ayah yang
kita liat sok cuek, tegar, namun taukah kita apa yang dalam fikirannya? Beliau selalu
memikirkan keluarga,memikirkan semua yg diperlukan, dan sadarkah kita,saat kita
meminta sesuatu padanya dan dia sulit memenuhi permintaan mu, beliau akan
mencari pekerjaan tambahan, ya untuk memenuhi kebutuhan mu, mewujudkan
permintaan mu. Sadar nggak kita, kita hanya bisa minta, setelah itu menunggu,
dan apa yg kita lakukan? Kita bisa nonton tv dirumah,baca novel, sms an ketawa
ketawa, tapi ayah kita, beliau memeras keringat, panas panasan, kecapek an dan
lainya, saat beliau sampai rumah,kita kadang berfikir enaknya jalan jalan. Lalu
saat beliau meminta kita untuk memijitnya, kita bilang “aduh,aku juga capek yah”
lalu pergi. Betapa sedihnya hati seorang ayah, namun beliau tetap bersabar, dan
kadang saat keluarga kita sedang kekurangan, kau ajukan permintaan kau ingin
dibelikan HP, kau ingin di belikan motor, karena teman teman mu punya hp
canggih dan motor bagus,kau iri sampai yang paling alay dan lebay kita nggak
mau sekolah,nggak mau makan. Lalu apakah tega seorang ayah melihat anaknya
seperti itu, jalan satu satunya adalah berhutang, dan membelikanmu sesuatu yang
kamu inginkan itu. Dan kamu bukannya rajin belajar,bukanya membanggakan orang
tua namun semakin malas saja. Itukah balasanmu untuk ayah kita? Ayah sudah
berikan semua untuk kita,semua. Beliaupun rela menahan apa yang ia inginkan,
rela sederhana untuk kita. Ayah, selalu menginginkan yang terbaik untuk kita,
sadarkah, saat kita minta baju baru,dan kita sering membeli baju baru, tapi
lihat ayah kita, apa beliau juga begitu, ayah mengalah, ia ingin melihat kita
cantik atau ganteng dan ayah kita berbangga dengan pakaian lamanya yang lusuh. Namun
beliau tetap tersenyum menerimanya. Kalau kita? Mana bisa tersenyum saat kita
memakai pakaian lusuh sedang orang lain berbaju bagus?
Ayah sudah berikan semua yang
terbaik untuk kita, lantas apa yang sudah kita berikan untuk ayah kita???
No comments:
Post a Comment