Tak ada yang abadi di dunia, tuhan menciptakan manusia dan
akan kembali lagi kepada-Nya, yaaa, memang benar tidak ada yang abadi,dan
ketika kita mendapat suatu anugrah dari tuhan, kita diberi keluarga baru,
diberi saudara baru, semua akan tersenyum, bersyukur kepada sang kuasa atas
nikmatnya, dunia begitu indah, begitu nyaman dan menyenangkan, kita semua
menyukainya, namun saat seseorang yang kita cintai, kita sayangi pergi
menghadap-Nya, pergi untuk selama lamanya dan tidak akan kembali lagi kedunia,
kita akan merasakan kesedihan, merasakan kehilangan, namun itu lah takdir,
jodoh,rejeki,kematian itu sudah digariskan oleh sang pemberi hidup, hidup ini
seperti skenario film, semua sudah tergariskan, kita tinggal menjalaninya,
menjalani kehidupan di dunia ini dengan aturan aturan yang telah Allah berikan,
untuk menjalankan kewajiban kita beribadah kepada Allah. aku mengingat semua
saat dulu semua masih terasa begitu indah, mempunyai keluarga yang utuh,
keluarga yang begitu nyaman damai dan bahagia, aku mengingat jelas semua dalam
fikiranku, sebelum aku kehilangan mereka, kehilangan orang orang yang aku
sayang i, yaa, seorang paman dan seorang nenek. nenek ku menderita penyakit
kanker, semenjak beliau
pensiun, tubuhnya berubah, wajahnya yang terlihat semakin keriput, kulit yang semakin kusut dan tubuh yang tak sekuat dahulu, dia seorang nenek yang hebat, dimasa tuanya beliau mengurus seorang cucu yang saat itu usianya sekitar 1 tahun, namun cucu itu lah yang membuat beliau bertahan dan punya semangat untuk hidup, punya kekuatan yang lebih untuk membesarkan cucu kesayangan nya. tapi penyakit kanker bukan lah penyakit yang biasa, penyakit itu bisa sembuh dengan dilakukanya operasi, namun beliau begitu takut dengan kata operasi, dengan kata rumah sakit dan dokter, beliau lebih memilih pada pengobatan alternatif di surabaya, setiap 2 minggu sekali beliau harus melakukan perjalanan ke surabaya, pengobatan alternativ itu berjalan sekitar hampir 2 tahun, ya,,semula pengobatan itu memang memberi efek, seakan kanker itu perlahan sembuh, tapi itu tak bisa bertahan lama, hingga penyakit itu semakin parah dan malah menyebar, bulan ramadhan lalu, beliau masih bisa berbelanja, bisa memasak dan masih bisa beraktivitas seperti biasa, dia masih tersenyum masih bercanda dan masih riang, tidak pernah menunjukkan rasa sakitnya, padahal aku tahu penyakit itu sakit sekali, saat penyakit itu kambuh, beliau hanya duduk memeluk kakinya erat erat sambil memejamkan mata, hanya mendesis sekali kali,beliau menahan rasa sakitnya yang begitu hebat beliau tidak mau orang lain menghawatirkan keadaan beliau, beliau memang begitu kuat dan sangatlah kuat. sampai lebaran lalu, tubuhnya semakin lemas, setelah menyempatkan berkunjung ke rumah kakak nya, beliau hanya bisa tiduran di kamarnya, tubuhnya lemas, suaranya berat sampai beliau di bawa ke RS, dokter mengatakan penyakitnya sudah sampai pada stadium 4, dan seorang perawat mengatakan, hidupnya tidak akan lama lagi. berita itu begitu mengejutkan, namun kami keluarga tak pernah menyerah, kami berusaha yang terbaik untuk nenek kami, tidak ada yang tidak mungkin, keajaiban itu pasti ada, saat itu semua anak nenek ku pulang, paman dan bibi juga disana, semua keluarga sepakat, nenek akan di operasi di surabaya, hal yang tidak di duga juga, paman ku pulang dalam keadaan sakit pula, badannya kurus, lemas dan nafasnya sesak, jadi paman tinggal dirumah sendiri sedang nenek dibawa ke rumah sakit di surabaya. disini kami merawat paman yang akhirnya juga masuk RS, sesuatu yang membuat kami terkejut lagi, paman ku juga memiliki penyakit parah dan mungkin hidupnya tidak lama lagi, memang benar, satu bulan setelah itu paman ku meninggal dunia, kami semua tak pernah menyangka semua itu, kabar duka yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya harus kehilangan seorang paman yang biasa aku panggil dengan sebutan "Mas" karena dia masih muda. kabar kepergian paman membuat kami sangat terpukul, apalagi untuk nenek ku, kepergianya sangat tiba tiba. nenek ku menangis, beliau menyesal tak bisa merawat paman ku, paman ku adalah orang yang begitu peduli dengan keluarga, dia suka ngajakin aku main dulu, ngajakin aku jalan jalan, hal yang belum terpenuhi, paman ngajakin aku ke jalan sawo magetan untuk membeli produk kulit, itu belum tercapai, 1 minggu setelah kepergian paman, nenekku masuk rumah sakit, mungkin karena syok, namun lama lama nenek kembali fokus pada pengobatnnya lagi, dia tetap terlihat ceria, tegar dan kuat, beliau juga masih bisa bantuin tante masak, masih bisa nganterin adek ngaji, hingga saat setelah 40 hari paman, nenek tak lagi bisa membantu tante, tak lagi bisa mengantar adek ngaji, tubuhnya sudah drop selama 3 hari, dan nenek ku koma,sampai saat malam itu nenek menghembuskan nafas terahirnya, kami begitu sedih, kami begitu kehilangan sosok nenek, beliau pergi untuk selama lamanya dan tak akan pernah kembali, aku tak bisa melihat senyumnya kembali, dulu aku suka nganterin beliau belanja, ke bank atau beli apa, aku juga pernah nemenin nenek tidur di rumahnya begitu lama, aku tidak bisa melakukan itu lagi.sampai saat kepergiannya, aku tak bisa memandang wajahnya, aku tak bisa melihatnya, aku tak bisa mengantarnya ke tempat peristirahatannya, aku menangis saat aku mengingatnya, begitu menyedihkan, diakhir hidupnya dia tidak bisa menikmati hari tuanya, harus meninggal bukan di tempat ternyamannya, harus menjalani kemo yang menyakitkan itu, mungkin itu yang terbaik bagi mu, agar nenek tidak merasakan kesakitan lagi, dan sampai saat ini kami masih sering memimpikan nya, mengingat semua tentang nya, kehilangan nenek dan paman itu menyedihkan, aku tak mau lagi kehilangan orang orang yang aku sayangai lagi, selamat jalan paman dan nenek ku, semoga kalian tenang disana, selamat jalan. I love you
pensiun, tubuhnya berubah, wajahnya yang terlihat semakin keriput, kulit yang semakin kusut dan tubuh yang tak sekuat dahulu, dia seorang nenek yang hebat, dimasa tuanya beliau mengurus seorang cucu yang saat itu usianya sekitar 1 tahun, namun cucu itu lah yang membuat beliau bertahan dan punya semangat untuk hidup, punya kekuatan yang lebih untuk membesarkan cucu kesayangan nya. tapi penyakit kanker bukan lah penyakit yang biasa, penyakit itu bisa sembuh dengan dilakukanya operasi, namun beliau begitu takut dengan kata operasi, dengan kata rumah sakit dan dokter, beliau lebih memilih pada pengobatan alternatif di surabaya, setiap 2 minggu sekali beliau harus melakukan perjalanan ke surabaya, pengobatan alternativ itu berjalan sekitar hampir 2 tahun, ya,,semula pengobatan itu memang memberi efek, seakan kanker itu perlahan sembuh, tapi itu tak bisa bertahan lama, hingga penyakit itu semakin parah dan malah menyebar, bulan ramadhan lalu, beliau masih bisa berbelanja, bisa memasak dan masih bisa beraktivitas seperti biasa, dia masih tersenyum masih bercanda dan masih riang, tidak pernah menunjukkan rasa sakitnya, padahal aku tahu penyakit itu sakit sekali, saat penyakit itu kambuh, beliau hanya duduk memeluk kakinya erat erat sambil memejamkan mata, hanya mendesis sekali kali,beliau menahan rasa sakitnya yang begitu hebat beliau tidak mau orang lain menghawatirkan keadaan beliau, beliau memang begitu kuat dan sangatlah kuat. sampai lebaran lalu, tubuhnya semakin lemas, setelah menyempatkan berkunjung ke rumah kakak nya, beliau hanya bisa tiduran di kamarnya, tubuhnya lemas, suaranya berat sampai beliau di bawa ke RS, dokter mengatakan penyakitnya sudah sampai pada stadium 4, dan seorang perawat mengatakan, hidupnya tidak akan lama lagi. berita itu begitu mengejutkan, namun kami keluarga tak pernah menyerah, kami berusaha yang terbaik untuk nenek kami, tidak ada yang tidak mungkin, keajaiban itu pasti ada, saat itu semua anak nenek ku pulang, paman dan bibi juga disana, semua keluarga sepakat, nenek akan di operasi di surabaya, hal yang tidak di duga juga, paman ku pulang dalam keadaan sakit pula, badannya kurus, lemas dan nafasnya sesak, jadi paman tinggal dirumah sendiri sedang nenek dibawa ke rumah sakit di surabaya. disini kami merawat paman yang akhirnya juga masuk RS, sesuatu yang membuat kami terkejut lagi, paman ku juga memiliki penyakit parah dan mungkin hidupnya tidak lama lagi, memang benar, satu bulan setelah itu paman ku meninggal dunia, kami semua tak pernah menyangka semua itu, kabar duka yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya harus kehilangan seorang paman yang biasa aku panggil dengan sebutan "Mas" karena dia masih muda. kabar kepergian paman membuat kami sangat terpukul, apalagi untuk nenek ku, kepergianya sangat tiba tiba. nenek ku menangis, beliau menyesal tak bisa merawat paman ku, paman ku adalah orang yang begitu peduli dengan keluarga, dia suka ngajakin aku main dulu, ngajakin aku jalan jalan, hal yang belum terpenuhi, paman ngajakin aku ke jalan sawo magetan untuk membeli produk kulit, itu belum tercapai, 1 minggu setelah kepergian paman, nenekku masuk rumah sakit, mungkin karena syok, namun lama lama nenek kembali fokus pada pengobatnnya lagi, dia tetap terlihat ceria, tegar dan kuat, beliau juga masih bisa bantuin tante masak, masih bisa nganterin adek ngaji, hingga saat setelah 40 hari paman, nenek tak lagi bisa membantu tante, tak lagi bisa mengantar adek ngaji, tubuhnya sudah drop selama 3 hari, dan nenek ku koma,sampai saat malam itu nenek menghembuskan nafas terahirnya, kami begitu sedih, kami begitu kehilangan sosok nenek, beliau pergi untuk selama lamanya dan tak akan pernah kembali, aku tak bisa melihat senyumnya kembali, dulu aku suka nganterin beliau belanja, ke bank atau beli apa, aku juga pernah nemenin nenek tidur di rumahnya begitu lama, aku tidak bisa melakukan itu lagi.sampai saat kepergiannya, aku tak bisa memandang wajahnya, aku tak bisa melihatnya, aku tak bisa mengantarnya ke tempat peristirahatannya, aku menangis saat aku mengingatnya, begitu menyedihkan, diakhir hidupnya dia tidak bisa menikmati hari tuanya, harus meninggal bukan di tempat ternyamannya, harus menjalani kemo yang menyakitkan itu, mungkin itu yang terbaik bagi mu, agar nenek tidak merasakan kesakitan lagi, dan sampai saat ini kami masih sering memimpikan nya, mengingat semua tentang nya, kehilangan nenek dan paman itu menyedihkan, aku tak mau lagi kehilangan orang orang yang aku sayangai lagi, selamat jalan paman dan nenek ku, semoga kalian tenang disana, selamat jalan. I love you
No comments:
Post a Comment