Pages

2013-05-23

Kewirausahaan

Bussines


mata kuliah kewirausahaan mengajarkan mahasiswa untuk berbisnis,ini dia pengalaman kelompok 3 dengan kreasi masakan lezat. dari pengalaman tersebut kami mendapatkan banyak keuntungan sehingga kami tertarik untuk menjadi bussines men, ternyata asyik yah.

ini nih produk kelompok 3,

kerjasama kelompok, daun pisang sebagai pembungkus pecel

2013-05-14

kesaksian mimbar mushola


KESAKSIAN MIMBAR MUSHOLA

Matahari pagi menyapa dengan riangnya,saat ia membuka jendela kamarnya,,, cahaya cahaya itu mulai menerobos masuk menyinari ruang kamarnya, matanya sungguh sayu seakan dia tak punya semangat pagi itu, padahal burung burung bernyanyi dengan merdu untuk menghibur hatinya yang pilu,namun ternyata mereka tidak berhasil menumbuhkan senyuman di wajah gadis itu,gita segera membasuh wajahnya dan merapikan tempat tidur yang mirip sekali dengan kapal pecah,,, gita termenung memandang jauh keluar jendela kamarnya, dia melihat bunga mawar yang mulai merekah,,,, dia mengingat saat pertama dia masuk di sma taruna jaya, dia adalah gadis lugu yang sederhana. Betapa semangatnya dia saat itu, gita mengayuh sepeda tuanya sepanjang jalan pedesaan yang masih begitu asri, seakan dia melayang diantara bentangan sawah yang luas menghijau dengan pemandangan pegununggan yang memikat hati siapapun yang melihatnya. Kira kira 3.5 km gita harus mengayuh sepedanya agar dia bisa melanjutkan perjalanan ke sekolahnya yang berjarak 17 km,setelah itu gadis itu memarkirkan sepedanya dan berjalan menuju halte untuk menunggu bus, itulah perjalanan yang selalu ditempuhnya setiap hari,gadis itu tidak pernah mengeluh sedikitpun, dia punya semangat yang membara untuk menuntut ilmu,,, gita menyadari dia bukan anak seorang pejabat,dia bukan gadis yang berkelimangan harta,,namun dia hanya gadis biasa yang sederhana,ayahnya seorang wiraswasta dan dia di didik untuk menjadi mandiri, karna itulah gita ingin membalas jasa kedua orang tuanya, gita berusaha agar menjadi siswa yang berprestasi di sekolahnya, keadaan itu membuat gita menjadi anak yang selalu bersukur, mampu menghargai orang lain dan dia menjadi gadis yang tabah, Pada penerimaan rapor semester 1, gita mendapatkan juara 1 di kelasnya,seketika dia bersujud syukur atas segala nikmat yang di berikan tuhan untuknya. “ayah bangga sama gita,di pertahankan terus ya sayang” “iya yah… gita akan selalu berusaha melakukan yang terbaik”

senja di stasiun kereta



Senja di stasiun kereta 


H
atiku yang membeku telah mencair seiring dengan munculnya matahari dalam hidupku.gedung sekolah ini menjadi saksi pertemuan antara kumbang dengan sekuntum bunga yang mulai merekah. Sungguh cepat waktu berlari,kini kumbang yang slama ini hanya ada di angganku sekarang bayangnya mulai memenuhi lubuk hatiku. Seiring berjalannya waktu,kumbang itupun berhasil mencuri nektar sang bungga. Pagi itu dikala udara masih begitu dingin,embunpun masih menyelimuti di setiap jalan yang ku lewati, ku melihatnya terpaku,seorang yang tenggah memperhatikan langkahku, pemuda itu tersenyum kecil dan menata posisinya yang semula bersandar pada tiang koridor sekolah. Saat aku tepat berada di depannya,dia meraih tangganku untuk menghentikan langkahku,matanya seolah memberi isyarat bahwa dia ingin berbicara padaku. Ku pun mengangguk tanda mau dan ku dengarkan di setiap kalimat yang di ucapnya.hingga tiba di suatu kata kata yang membuatku tidak menyangka. seakan waktu berhenti dan tiada kehidupan saat dia menyatakan perasaannya kepadaku,  “I love you” pandangannya begitu dalam dan matanyapun berbinar binar,bukan hanya aku saja yang tersentak mendengar perkataannya tapi juga ke 3 sahabatku yang  tidak jauh dari belakangku.matanya menatapku erat erat seakan mencari jawaban di balik bola mataku,kupun tak bisa berkata kata,entah mengapa mulut ini masih terkunci, lidah ini terasa kelu, dengan tetesan keringat dingin yang menyelimuti sekujur tubuhku.
Dan hal yang membuat jantungku berhenti berdetak saat itu,ketika kedua tangannya menyentuk ke dua tangan ku. Pandangankupun kosong,tak tau apa yang harus terucap dari bibirku,
            “aku ingin kau mengisi separuh hatiku yang telah hilang alea” tubuhkku tak berhenti bergetar mendengarnya,ku lirikkan pandanganku ke arah 3 sahabatku yang tenggah menyaksikan  dramatikal cinta antara aku dan stevan, seolah dari pancaran mata mereka berkata “trima alea”
Sentuhan lembut anggin masuk dan menyentuh hatiku yang semula kaku,hingga terbuka lebar mataku akan keberadaan sosok pangeran yang tengah membisik kalimat cinta padaku
            “aku trima semua keputusanmu alea”katanya dan terlihat wajahnya gugup dalam kesunyian. Seakan pasrah akan apa yang menjadi keputusanku.......
            “aaaku....”kataku sambil menundukkan wajahku
            “aku merasakan apa yang kau rasakan stev”  terucap suatu kata kata dari lubuk hatiku yang entah mengapa bisa aku ucapkan padanya,seketika wajahnya berubah seperti musim semi,ada kehidupan disana,kehidupan baru yang tak pernah aku rasakan sebelumnya dalam hidupku
                                                            ***

            Saat ini hari hari ku terkesan lebih bewarnya,aku mempunyai sahabat yang selalu mengiringi langkahku dan seorang kekasih yang selalu melukiskan keindahan dunia di hatiku,namun tak pernah aku membayangkan,semua keindahan itu cepat pupus dsn lenyap oleh waktu, cintaku terhalang oleh tembok dunia ketika stasiun kereta ini menyaksikan air mataku,kini matahari sudah berada di barat,aku tetap menunggu dengan kecemasan. aku yang kini di temanani 3 sahabatku, tenggah mengantarkan bintangku berpamitan ke ibu kota. Suasana sungguh bising,kulihat banyak pedagang asongan,para pengemis dan orang orang yang mengantarkan sanak saudara mereka, seperti halnya aku,yang sedang mengantar kekasihku untuk belajar di ibu kota,ku tatap erat wajahnya hingga gerimispun datang membasahi pipiku,dan dia mengusapkan air mataku dengan kedua tangganya        
            “jangan nangis,hey,,,,mukanya kayak nenek nenek,jelek ah,,,,aku akan kembali untukmu al”
Seakan hatiku tak mampu untuk melepasnya,tapi apa daya lagi,hidup ini pilihan, semakin deras hujan yang membasahi pipiku, ketika kereta mulai di jalankan pelan pelan,dia melambai lambaikan tanggannya ke arahku, aku berlari mengejar kereta itu sambil berteriak teriak memanggil stevan, hingga aku tersandung dan terjatuh,namun sahabatkulah yang menenangkan aku. Kini semenjak peristiwa di stasiun itu,aku menjadi sosok alea yang berbeda,aku lebih suka melamun dan menyendiri. Hidupku kini terasa hampa terasa sunyi, bagai bumi tak tehuni.tiap kali,ku pandangi hanphone ku,namun tak ku lihat sms kan datang darinya, telah hampir setengah tahun dia pergi untuk meninggalkanku,tapi sepucuk suratpun tak kunjung datang darinya, hingga suatu senja saat aku berada di stasiun kereta itu,aku menyendiri di antara pohon pohon yang sedang berdansa,kurasakan sentuhan lembut menutup ke dua mataku
            “siapa ini????” kataku
            “aku sudah datang alea” suara itu,,,,,ya,,,,,,aku sangat mengenal suara itu,ku lepaskan tangan yang menutup mataku,seketika ku balikkan badanku,
            “stevan?” dia tersenyum,aku secepatnya meraih tangannya dan ku peluk dia se erat mungkin,
            “aku tau kamu akan kembali stev,aku sanggat percaya sama kamu”
Sekarang jiwaku terasa hidup kembali,burung burung senjapun ikut bernyanyi menyambut pertemuan sepasang kekasih yang tak pernah bertemu.tak akan ku lepaskan lagi,tak akan ku biarkan tembok dunia menghadang kami berdua. Wajahku kini cerah secerah suasana pagi ini,ku tebarkan senyuman kebahagiaan,merekapun menatapku aneh,terlebih ke 3 sahabatku.
Menggapa dengan alea hari ini??? Pasti suatu pertanyaan yang terbayang  bayang di benak mereka,hanya terbayang dan mereka tak berani menanyakan itu,yang terpenting,wajahku berubah menjadi taman bunga yang bersemi.mereka pun tak mengetahui kekasihku telah kembali,hanya aku dan stevan yang tahu.
                                                            ***

            Terkadang hidup ini seperti pelangi,penuh warna kebahagiaan,namun hidup ini bisa seperti kegelapan,suram penuh dengan derita,kini aku yang telah menemukan pelangiku berharap bahwa ini bukanlah sekedar mimpi. Tapi ini kenyataan yang akan membawaku dalam kecerahan bukan dalam keterpurukan.hari libur ini,aku yang biasa menghabiskan waktu bersama ke 3 sahabatku,sekarang aku lebih memilih untuk menghabiskan waktuku bersama stevan kekasihku,diapun mengajakku ke suatu tempat yang indah,dengan suasana yang masih begitu asri,terdapat bukit bukit yang menghijau dengan suasana pegunungan yang indah,kurasakan sentuhan angina yang sedang bermain main dengan mahkotaku.
            “alea,,,,aku punya sesuatu buat kamu” dia mengeluarkan sesuatu dari kantong celana jeans nya,sebuah kalung yang terukir huruf “SA” yang menjadi lambing nama kami berdua,lalu dia memakaikan kalung itu di leherku, stevan memang tak pernah henti hentinya membuatku tersenyum,setiap kali,dia selalu memberiku kejutan kejutan yang tak terduga, dan inilah cowok impianku,tak pernah meninggalkanku,selalu ada di sisiku dan selalu membuatku nyaman ada di dekatnya,kuterima banyak hadiah hadiah dari stevan,hingga setiap sudut kamarku terpajang hiasan hiasan cantik yang selalu mengingatkan ku akan dirinya,namun aku sangat menyayangkan,aku tak pernah lagi berbagi kebahagiaan bersama sahabatku,termasuk kembalinya stevan ke dalam hari hariku ini,hingga suatu ketika, aku dan sahabat sahabatku mengadakan pertemuan di rumah fira,yang berada tak jauh dari stasiun kereta,kami memiliki tugas berwawancara dengan masinis kereta,jadi kami diharuskan untuk datang ke stasiun tersebut,pulang dari sekolah aku menanti stevan yang berjanji akan akan mengantarkanku ke stasiun kereta sore itu,jam menunjukkan pukul 14.30. akhirnya ku lihat kekasihku bersama motor kesayangannya menghampiriku, aku segera menaiki motornya,hari ini aku akan memberikan kejutan besar kepada sahabat sahabatku fikirku,,,,,,, ku rentangkan tanganku dalam keramaian kota sambil menghirup angin bebas, ku dengar suara kekasihku melarangku merentangkan tangan karena ini sangat bahaya,,,, lalu segera aku lingkarkan tanganku di perut stev,dank u sandarkan kepalaku di punggungnya,ku bagai terbang berdua bersama stev,sungguh dunia bagai milik kami berdua, hingga tak terasa motor stev telah berhenti,namun aku masih terlelap dalam imajinasiku,kini aku tersadar saat aku mendengar teriakan ke 3 sahabatku,setelah itu aju segera turun dari motor stevan,
            “apa apaan kamu alea” aku binggung melihat ke 3 sahabatku dengan muka yang menyeramkan,lalu salah satu sahabatku memberikan uang kepada stev dan menyuruh kekasihku untuk pulang,sedangkan ke dua sahabatku menarik narik tangganku
            “sadar ya,,,,sadar,,,,,apa apaan sih loe peluk pelukan kayak tadi”
Aku tak mengerti apa maksud mereka
            “maksud kalian ini apa,kalian yang apa apaan,dia itu stev pacar aku,tega banget kalian nyuruh stev pulang” kataku menegaskan pada mereka. Entah mengapa setelah mendengar ucapanku mereka bertiga saing berpandangan,kemudian terjatuh lemas ketanah sambil mengeluarkan air mata,aku terheran heran melihatnya,namun mereka diam
            “kalian kenapa sih???” tanyaku. mereka kembali bangkit............
            “al,,,,stev uda pergi,,,,”katanya
            “stev udah kembali,tadi stev” aku tetap saja mengelak mereka
            “alea...please ya,,,,buka mata lo ya,itu tadi bukan stev,,,,,itu tukan ojek alea”

Mereka menjelaskan padaku,bahwa stevan sudah pergi,diapun juga sempat menulis surat untukku,, dia telah menemukan sosok kekasih baru yang lebih segalanya dari ku,namun sahabatku tak berani memberitahukan semua kenyataan pahit ini padaku,karna mereka tahu betapa sakitnya nanti hatiku. Dan stevan tak akan pernah lagi kembali,air mataku bercucuran,aku masih tak sanggup menerima,bahwa pelangiku telah meninggalkanku,telah terjadi banjir air mata di tempat itu,kenyataan ini sanggat pahit bagiku,tak ada lagi janji manis,semua yang di katakana stev itu palsu,seketika duniaku menjadi kelabu,aku tak bisa mengatasi hatiku yang galau, ternyata selama ini aku tak pernah bersama stevan,dia tak pernah kembali,semua yang aku lewati,semua kebersamaan kami dan semua pemberiannya itu hanya imajinasi,hanyalah hayalan,hanya anggan anggan belaka aku memilikinya,kini duniaku berhenti,namun aku masih sangat bersyukur,ku mempunyai shabat sahabat yang sangat peduli padaku,hingga aku bisa melewati semua cobaan yang berat ini, aku akan slalu mengenang “stevan” nama yang telah mengajarkanku tentang cinta