Pages

2019-12-24

Pengalaman Kuret di kehamilan 3 bulan: Rencana Allah Lebih Indah

Anak adalah titipan, dalam prosesnya, kita harus tetap siap kapan saja Allah ingin mengambilnya, walau itu masih dalam rahim sekali pun, yang kita nanti nanti ingin melahirkannya, ingin melihatnya hadir di dunia ini. tapi ingatlah, semua itu titipan yang kita harus ikhlaskan kapan saja titipan itu diambil, berat, pasti berat seperti apa yang aku rasakan saat ini, begitu berat aku harus menerima bahwa aku harus kehilangan anak pertamaku, dari ceritaku yang lalu, aku berusaha mencari second opinion, berharap keajaiban itu terjadi, aku berusaha tegar, ikhlas atas semua yang terjadi, saat melakukan pemeriksaan di dokter ke 2, dokter bilang detak jantungnya masih ada, disitu timbul secercah harapan bagi kami, kulihat wajah suamiku yang mulai bersinar dan mertaku yang mulai melebarkan senyum, aku tak berani tersenyum, ku dengarkan apa kata dokter selanjutnya, "tapi saya lihat jantung nya lemah sekali, tapi masih ada denyut nya, kita observasi 2 minggu lagi" walau sedikit kalimat itu, jantung janin ku lemah tapi aku sangat bahagia saat itu punya sedikit harapan, selama 2 minggu aku berusaha memperbaiki gizi, makan lebih banyal, memperbanyak makanan bergizi dan menjaga kondisi fisik ku, tapi selama aku menunggu 2 minggu, aku sama sekali tidak merasakan perubahan apapun, aku bagai tidak hamil,

2019-12-05

Rencana Allah untuk janinku


Aku begitu bahagia saat itu, akhirnya aku pulang kesurabaya dengan membawa sertifikat kelulusan latian dasar kepemimpinan, aku tersenyum sendiri didalam pesawat, membayangkan akan bertemu dengan kekasih halal ku yang sedang menunggu kami. kami,, ya aku saat itu tengah mengandung 8 minggu, tentu suamiku begitu perhatianya padaku, setelah ini aku bisa fokus pada keluarga karna pelatihan ku telah usai, aku merasa sangat mual waktu itu, lemas sekali kurasa, tapi semua menghilang ketika melihat dia yang sabar menantiku, ya, dialah suamiku. senyumnya lebar ketika dia melihatku, dan kamipun pulang kerumah. dan aku kembali kerutinitas ku, bekerja di salah satu balai