Lelaki Pilihan Hati

Assalamu'alaikum lelaki pilihan hati, kini aku hanyalah sebotol kaca yang penuh dengan lem perekat, aku sudah tidak sesempurna dan kokoh seperti saat pertama kita berjumpa, lelaki pilihanku, sebotol kaca yang bertahan dengan perekat ini bergantung pada bagaimana kamu memperlakukanya, ketika kau poles, kau jaga, kau tambahkan perekat hingga lubang lubang itu nyaris tak tampak mungkin dengan kuasa tuhan, sebotol kaca ini akan kembali sempurna karna Allah lah yang membersihkan pecahan pecahan itu sehingga utuh kembali, tentu dengan semua usaha mu. tapi apalah aku ketika kamu mengoncangkanku lagi? botol kaca ini rapuh, sedikit sentilanmu sdah merontokkan pecahan kacaku, melunturkan perekat yang sudah kau oleskan. lelaki pilihanku, lihatlah botol kaca ini yang sudah jauh dari kata sempurna, ketika kau ucap aku berlebihan mencemburuimu, tolong lihat lah pada siapa aku cemburu, bagaimana perjalanan mu dengan dia, apakah mungkin kamu masih baik baik saja ketika aku masih mempedulikan laki laki lain yang dulu membuat hubungan kita sempat rusak?aku masih chatting dan peduli dengannya. padahal kamu tidak menyukainya karena banyak kejadian it. apa kamu terima? tentu wanita sepertiku tak akan bisa terima, bisakah kau pikirkan aku dari pada dia? bisakah kau tidak usah mempedulikannya? bisakah kau pikirkan botol ini akan pecah kembali dan tak bisa kau perbaiki ketika kau melakukanya? bisakah? 

Kardus Kecilku

Kecil, Mungil nan ringan seharusnya, kamu hanyalah sebuah kardus yang harusnya bisa q pegang dengan 1 tangan, kamu hanyalah kardus kecil kosong yang tak akan bisa menyakitiku seharusnya. kamu bisa saja aku lempar, kamu bisa saja q tendang dan kamu pasti melayang jauh jauh. namun kenapa?bagaimana bisa? kardus kecil tanpa isi sepertimu dapat membuat ku terluka ketika ingin memindahkan mu, ketika aku ingin mengangkatmu, sungguh berat hingga aku rasa aku hampir tak kuat mengangkatmu, kardus kecil,,,,, kini kamu berhasil membuat langit hujan setiap kali mengingat mu, aku ingin dapat mengangkatmu dengan caraku, aku ingin menakhlukan mu, hingga kamu menjadi seperti kardus kosong yang semestinya. aku harus bagaimana memperlakukan mu, aku harus bagaimana agar kamu bisa menjadi kamu yang sebenarnya, kardus kecil nan kosong. 

Bimbang

Ingin berdiri namun knp tak bs bertahan lama, bisa berdiri namun sllu jatuh bagai tertarik gravitasi bumi. Harus melompat lompat padahal bisa berjalan semestinya. Bagai gulungan benang yang berserakan. Rumit. Ketika ditarik mungkin ada yang tersangkut, namun benang ini tak boleh putus. 

Wanita terhebat ku

Rindu, rindu sosok yang kini jauh dariku. Wanita yang teramat kuat. Wanita luar biasaku. Yang kesabaranya tiada tertandingi bangiku. Serapuh rapuhmu kau tetap berdiri tegak untukku. Entah badai seperti apa, kalimat apapun tak ad yg bs goyahkan dirimu. Q tau engkau rapuh, aku tau engkau goyah. Dalam dirimu hanya engkau yg tau. Q ingin bs jd seperti dirimu... ingin. Tapi mungkin q tak sekuat dirimu disana. Q yg gampang terluka oleh kata2 yg sulit q pendam. Kini bisa kurasa spt apa sakit mu kala itu. Bahkan tidak ad secuil rasa sakitku dibanding yg kau rasakan dulu kala. Terimakasih telah mengajariku banyak hal. 

Pelangi Aku Rindu

Pelangi, alangkah indah mu, yaa seperti lagu yang sering ku nyanyikan ketika aku SD dulu. memang begitu nyatanya, indah sekali, betapa aku kagum akan keindahan mu, kagum akan penciptamu. pelangi, inginku menyentuhmu, melihat indahmu lebih dekat merasakan lebih dalam kenikmatan perasaan bahagiaku. namun, kau hanya untuk aku nikmati indahmu tanpa bisa menyentuhmu, tanpa bisa lebih dekat denganmu. aku bersyukur dapat melihat keindahan itu walau harus menyentuh, aku berharap cuaca kan mendukung agar dapat ku nikmati indahmu lebih lama, ketika angin mulai berhembus lebih kencang, awan mulai bergerak menutupimu, kau mulai pudar dan menghilang, saat itu indahmu hanya jadi kenangan ku, kemana aku mencari mu kembali?? kapankah aku melihatmu lagi? kapan kesempatan indah itu muncul lagi?? pelangiii aku rindu